Rabu, 13 November 2013

Rangkuman Perilaku konsumen



PERILAKU KONSUMEN
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen.Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai tingkta tertentu masih akan ada.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Jelaskan mengenai perilaku konsumen !
2.      Jelaskan pendekatan perilaku konsumen !
3.      Jelaskan macam-macam pendekatan perilaku konsumen !
4.      Bagaiman kepuasan konsumen terhadap macam-macam perilaku ?
5.      Jelaskan konsep elastisitas dan macam-macam elastisitas !
6.      Jelaskan tentang apa itu produsen, dan fungsi produksi !
7.      Bagaimana mengoptimalkan/ memaksimalkan produksi ?
8.      Menghitung dan memilih biaya yang paling optimal!

1.3  TUJUAN PEMBAHASAN
Tujuan dari pembahasan perilaku konsemen adalah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen.

BAB II
PEMBAHASAN
PERILAKU KONSUMEN

Pengertian perilaku konsumen
Menurut Shiffman dan Kanuk (2000) perilaku konsumen yaitu perilaku yang dperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mngebaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhan dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.

Menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah proses pengembilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.

Menurut Ebert dan Griffin (1995) yaitu upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi.

Pendekatan perilaku konsumen
Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2, yaitu pendekatan marginal utility (cardinal) dan pendekatan indifference curve (ordinal).

Pendekatan Marginal Utiliti
Adalah Pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu satuan, misalnya uang.

Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)
Adalah pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.

Elastisitas
Elastisitas adalah ukuran derajad kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan salah bsatu factor yang mempengaruhi. Jika elastisitas lebih besar dari satu maka disebut elastic. Sedangkan elastisitas kurang dari satu maka disebut inelastic, dan jika elastisitas lebih sama dengan satu maka disebut elastisitas tunggal.

Ø  Harga
Disebut juga dengan price elasricity adalah presentase perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan harga barang tersebut.

Ø  Silang
Disebut sebagai cross elasricity adalah presentase perubahan jumlah yang diminta terhadap sesuatu barang sebagai akibat dari perubahan harga barang lain.

Ø  Pendapatan
Ø  Disebut juga dengan income elasricity adalah presentase perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai dari perubahan pendapatan riil.

Macam-macam besaran elastisitas
1.      Elastisitas permintaan
2.      Elastisitas permintaan dan total penerimaan
3.      Elastisitas penerimaan
4.      Elastisitas silan
5.      Elastisitas penawaran
6.      Elastisitas fisika dasar
7.      Elastisitas harga diri permintaan

Perilaku Produsen

Produsen adalah badan yang membuat suatu yang baik melalui sebuah proses yang melihatkan bahan baku, komponen, atau rakitan, biasanya ada besar besaran dengan berbagai operasi yang berbeda dibagi anatara pekerja.

Fungsi Produksi
Adalah fungsi yang menunjukan hubungan anatara berbagai kombinasi input yang digunakan untuk menghasilkan output.

Cara mengoptimalkan produksi adalah sbb:
1.      Biaya yang digunakan harus dipandang sebagai keuntungan potensial, bukan penegeluaran atau ongkos produksi yang memang harus dikeluarkan.
2.      Setelah perepsi tentang biaya produksi diatas berubah, manajemen harus melaksanakan aktifitas produksi bernilai tambah dengan jalan berproduksi pada biaya produksi yang minimum.
3.      Keunggulan kompetitif produk dipasar akan meningkatkan pangsa pasar yang berarti akan meningkatkan penerimaan total dari penjualan.


Tingkat biaya produksi yang optimal
Tingkat biaya produksi yang optimal adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan.




Rabu, 23 Oktober 2013

Perilaku Konsumen


Kelompok 2  

Nama Kelompok :

 Adlan Esa Darya w.
Agung Waskito
Izmi Istiana
Liza Sisdenty
Nina Suryani
Novita Diansari
Putri Wulandari
Saskia Swetari


Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada kita semua. Berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Kebab Turki Baba Rafi”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih pada teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat waktu.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca umumnya.


Daftar Isi

Kata Pengantar..............................................................................      2

Daftar Isi.......................................................................................       3

Bab 1 Pendahuluan........................................................................     4

Bab 2 Pembahasan masalah..........................................................     5

Bab 3 Penutup...............................................................................      9

Referensi Tulisan...........................................................................     11


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Persaingan dalam segala bidang mendorong masyarakat untuk giat dalam mendapatkan penghasilan. Selain menjadi pegawai atau karyawan di suatu institusi, masyarakat saat ini mulai mencoba menjalankan usaha di berbagai hal seperti usaha Franchise. Franchise adalah duplikasi bisnis yang telah sukses, sehingga bagi mereka yang akan membeli bisnis franchise tidak perlu lagi bersusah payah menjalankan bisnis ini dari awal dan tidak perlu harus jatuh bangun untuk memulai bisnis ini. Mereka hanya menjalankan sistem yang telah berjalan tinggal start up langsung meneruskan bisnis  yang  memang telah teruji keberhasilannya.
Kebab Turki Baba Rafi ( KTBR ) adalah sebuah jaringan waralaba kebab terbesar di dunia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2005 di Surabaya dan sekitar 2010-an, kantor pusatnya dipindahkan ke Jakarta. Saat ini, Kebab Turki Baba Rafi memiliki lebih dari 1000 gerai di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Kebab adalah makanan khas Timur Tengah (Timteng) yang dibuat dari daging sapi panggang, diracik dengan sayuran segar, dan dibumbui mayonaise, lalu digulung dengan tortila. Sebenarnya, kebab banyak beredar di Qatar dan negara Timteng lainnya.
Sejarah Pada tahun 2005, gerai miliknya telah menerapkan sistem waralaba hingga sekarang. Tak hanya di Indonesia, gerai Kebab Turki Baba Rafi pun juga dibuka di Malaysia dan Filipina. Bahkan, Kebab Turki Baba Rafi telah mendapatkan penghargaan di kancah nasional dan internasional.
Tahun 2009, Kebab Turki Baba Rafi bekerja sama dengan Belfoods Indonesia untuk peningkatan mutu dan gizi pada dagingnya, serta telah mendapatkan sertifikat resmi dari Badan POM dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Awal usaha kebab turki Baba Rafi ?
2.      Mengapa diberi nama Baba ?
3.      Tantangan dalam merintis usaha ?
4.      Cara Kebab Turki Baba Rafi mempromosikan usahanya

1.3 Tujuan Pembahasan
            Tujuan dari pembahasan kebab turki baba rafi adalah untuk mengetahui bagaimana Kebab Turki Baba Rafi dapat berkembang dan memiliki banyak konsumen.

Bab II
Pembahasan Kebab Turki Baba Rafi

a.      Awal usaha
Berawal saat Hendy Setiono berkunjung  ke Timur Tengah dan menemui banyak outlet yang menjual makanan khas Turki, yaitu kebab.  Dari situlah ia memperoleh ide untuk mengembangkan usaha Kebab Turki di Indonesia. Awalnya ide bisnis pria mudah kelahiran tahun 1983 ini sempat ditentang oleh orang tuanya, tapi karena dia memiliki niat yang besar dan kerja keras yang tinggi memutuskan untuk tetap menjalankan bisnis ini. Bahkan demi menggeluti bisnis kebab ini, Hendy akhirnya menghentikan kuliahnya.
Sebuah keputusan yang sangat berani pastinya demi memulai sebuah bisnis melalui outlet yang cukup kecil, laki-laki yang masih muda tersebut memilih untuk menjalankan bisnisnya.
Perjalanan bisnisnya pun juga tidak langsung mulus begitu saja, suka duka berjualan kebab rafi juga sempat dia alami sendiri hingga akhinya 3-4 tahun kemudian dia berhasil memiliki beberapa outlet di beberapa tempat. Usaha ini dimulai pada 2003 dengan membuka outlet pertamanya di Surabaya. Modal awal yang dikeluarkan oleh Hendy saat itu sebesar Rp 4 juta yang ia gunakan untuk membeli gerobak (counter) dan peralatan lainnya seperti kompor dan penggorengan. Namun setelah usahanya berkembang selama hampir 10 tahun, kini ia memiliki outlet  yang berjumlah 1020 pada tahun 2012, yang tersebar dari Indonesia hingga ke Malaysia dan Philipphines. Dapat dipastikan omset yang didapatkan setiap bulannya lebih dari 1 milyar.
Kini, bekerjasama dgn PT Belfoods Indonesia, Hendy tak perlu kuatir dgn produksi daging untuk kebab, karena sudah ditangani oleh ahlinya. Sebab PT Belfoods Indonesia telah memenuhi standar yg telah dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat-obatan dan makanan (BPOM) dan memiliki sertifikat MUI. Untuk mendistribusikan daging yg telah diproduksi oleh PT Belfoods Indonesia, Hendy mendirikan sebuah warehouse yg ia bangun di kota-kota besar, seperti Surabaya, Malang, dan Semarang. Melalui warehouse inilah kemudian daging yg dibutuhkan didistribusikan lagi ke outlet-outlet yg tersebar di sekitarnya. Pengiriman daging ini dilakukan seminggu dua kali atau tergantung kebutuhan. Mengenai kebutuhan daging sapi, Hendy mengungkapkan dalam sehari ia bisa menghabiskan sebanyak 1 ton daging sapi atau setara dgn 7 ekor sapi. Dgn adanya target dibuka sebanyak 1.001 outlet di 2011 ini, maka diperkirakan akan mengahbiskan 3 ton daging sapi/hari.
Untuk menjalankan seluruh outlet Kebab Turki Baba Rafi, sudah terserap sebanyak 1.200 tenaga kerja. Bisa dibaygkan usaha ini sangat prospektif untuk dikembangkan dan membawa banyak manfaat untuk menambah lapangan pekerjaan. Menu andalan Kebab Turki Baba Rafi adalah kebab yg dijual dgn harga Rp 12.000. Selain itu juga ada menu hotdog seharga Rp 10.000, beef burger Rp 9.500, dan menu lainnya. Untuk mengembangkan usahanya, sejak 2005 usaha Kebab Turki Baba Rafi dikelola secara Waralaba (franchise). Hingga 2011 ini, sudah resmi dibuka sebanyak 650 outlet. Namun, untuk daftar tunggunya sudah mencapai angka 750 outlet yg tersebar di seluruh Indonesia.
Ternyata kesuksesan Kebab Turki Baba Rafi tidak hanya di Indonesia. Hendy telah menandatangani MoU dgn Filipina untuk membuka cabang di sana. Usaha ini membuka peluang yg sangat luas. Jika Anda ingin mendulang kesuksesan yg sama, Kebab Turki Baba Rafi membuka kesempatan yg lebar. Dengan modal awal Rp 55 juta, Anda akan mendapatkan 1 set lengkap yg terdiri dari counter dan peralatan lainnya (misal penggorengan dan alat pemanggang daging), karyawan yg sudah dilatih, dibantu mencari lokasi usaha, masa kerja selama 5 tahun, manual book (SOP), paket promosi (misal banner, neon box), dan lain-lain. Hendy mengungkapkan bahwa dalam jangka waktu 18 bulan sudah bisa balik modal. Omzet 1 outlet biasanya sekitar Rp 10-Rp 15 juta per bulan, bahkan ada yg mencapai Rp 60 juta, tergantung dari lokasi usahanya. Usaha ini sangat prospektif untuk dikembangkan karena semakin lama makanan kebab banyak dikenal masyarakat.

b.      Pemberian Nama Kebab Turki Baba Rafi
Menurut Hendi Setiyono nama Rafi sendiri diambil dari nama putera sulungnya yang bernama Rafi Darmawan, sedangkan baba dalam bahasa Arab artinya adalah ayah. Jadilah baba rafi adalah ayah rafi.

c.      Tantangan Dalam Merintis Usaha
            Mengawali sebuah bisnis memang tidak mudah. Apalagi untuk meraih sukses seperti sekarang. Suka duka pun dirasakan calon bapak tiga anak itu. “Misalnya, uang berjualan dibawa lari karyawan. Banyak karyawan yang keluar masuk. Baru beberapa minggu bekerja sudah minta keluar,” ungkapnya. Bahkan, pernah suatu hari, karena tak mempunyai karyawan, Hendy dan istri berjualan. Hari itu kebetulan hujan. Tak banyak orang membeli kebab. Makanya, pemasukan pun sedikit. “Uang hasil berjualan hari itu digunakan membeli makan di warung seafood saja tak cukup.
Tak ingin setengah-setengah dalam menjalankan bisnis, lulusan SMA Negeri 5 Surabaya tersebut akhirnya memutuskan berhenti dari bangku kuliah pada tahun kedua. Keputusan dia untuk meninggalkan bangku kuliah guna menekuni bisnis kebab tersebut sempat ditentang orang tuanya.

d.      Promosi
Kebab turki baba rafi (KTBR) pertama kali dilakukan promosi atau dipasarkan dimulai pada  tahun 2003 dgn membuka outlet pertamanya di Surabaya. Dengan banyaknya outlet yang berdiri di kota-kota besar membuat masyarakat dengan mudah mendapatkan Kebab Turki ini. Dengan adanya website yang dimiliki Kebab Turki juga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai jenis kebab yang disajikan oleh KTBR serta informasi mengenai alamat dan nomor telepon dari outlet-outlet sehingga pembeli dapat memesan melalui telepon atau dengan mendatangi alamat yang tertera pada website tersebut. Selain melakukan promosi, Kebab Turki Baba Rafi juga melakukan beberapa strategi seperti:

a.  Harga
      Harga adalah suatu nilai yang dinyatakan dalam rupiah atau sejumlah pengorbanan berupa uang yang dapat diartikan sebagai harga beli yang berlaku bagi konsumen. Kebab Turki Baba Rafi menawarkan harga yang terjangkau kepada para pembeli.
b.  Rasa atau aroma
      Rasa atau aroma adalah suatu nilai yang terkandung dalam produk yang langsung dapat dinikmati oleh konsumen. Kebab Turki Baba Rafi menghadirkan rasa dan aroma kebab yang bersahabat dengan lidah para konsumen Indonesia sehingga
c.   Kemasan
      Kemasan adalah merupakan wadah atau tempat yang dijadikan pembungkus dari suatu produk. Kebab Turki Baba Rafi menghadirkan kemasan yang menarik dengan perpaduan warna yang kontras antara merah dan kuning sehingga dapat menarik perhatian para konsumen dengan kemasan tersebut. kemasan yang dapat memenuhi sasaran berupa keamanan dan kemanfaatan, kemasan di Kebab Turki Baba Rafi mempunyai identifikasi dengan produk pesaing, bentuk dan ciri kemasan yang menarik, sehingga konsumen bersedia membayar lebih mahal untuk memperoleh kemasan istimewa.
e.   Ukuran
      Ukuran produk adalah  suatu varian bentuk dengan berbagai macam ukuran  yang dapat  menyesuaikan antara kebutuhannya dengan ukuran produk yang ada. Kebab Turki Baba Rafi menyediakan kebab dengan ukuran Small, Medium dan Large sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan memberikan kemudahan dalam pembelian.


Bab III
Penutup

Kebab Turki Baba Rafi dapat berhasil mengembangkan bisninsnya karena beberapa strategi yang telah dilakukannya sehingga dapat membuat franchise kebab ini berkembang dan tersebar dengan luas di berbagai kota di Indonesia.      Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup, mengembangkan perusahaan, memperoleh laba optimal serta dapat memperkuat posisi dalam menghadapi perusahaan  pesaing dimana untuk mencapai tujuan tersebut tidak terlepas dari usaha pemasaran yang harus dipikirkan dan direncanakan sebelum produk. Menyadari hal itu, pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan.
      Kegiatan – kegiatan seperti pengembangan produk, penelitian komunikasi, distribusi, penetapan harga dan pelayanan merupakan inti kegiatan pemasaran. Fungsi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan dalam menjalankan semua aktifitas yang berhubungan dengan arus barang dan jasa sejak dari produsen sampai konsumen akhir.


      Dalam perkembangannya saat ini kebutuhan makanan dengan berbagai bentuk dan rasa telah dijadikan sebagai sarana usaha untuk mencari penghasilan. Oleh karena itu, berbagai jenis bentuk dan rasa makanan telah banyak ditawarkan oleh para pelaku ekonomi yang bergerak dalam industri makanan dan minuman.
      Kebab Turki Baba Rafi mencoba ikut ambil bagian dalam bisnis makanan ini. Menu utama dari outlet ini adalah kebab.Kebab merupakan makanan khas Timur Tengah dengan komposisi daging sapi panggang yang lezat, sayuran segar, dan saus mayonnaise istimewa yang diracik secara khusus dalam gulungan tortila. Kebab Turki ini diaplikasikan di Indonesia dengan bahan baku yang sama dan rasa yang tidak jauh berbeda dari aslinya. Untuk pengelolaannya daging dengan ukuran besar diasap, baru dipotong, dan diiris tipis – tipis dengan begitu aroma asap membuat daging terasa nikmat. Sedangkan untuk bumbu dan saos dibuat sedikit manis yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

Referensi tulisan :


Selasa, 16 April 2013

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN “KONSEP DEMOKRASI, BENTUK DEMOKRASI DALAM SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN “KONSEP DEMOKRASI, BENTUK DEMOKRASI DALAM SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA”


Kelompok 2 / 2EA18                                                     
1.      Eka  Meyzura                          12211345
2.      Fatimah  Khairunissa              12211731
3.      Ibrahim  Rangga  Putra           13211443
4.      Imam Safiih                            13211530
5.      Indah Adiyati                         13211556
6.      Izmi Istiana                             13211768
7.      Jesica Diana Saputri                18211182
8.      Linda Saraswati                      14211110
9.      Lizzasisdenty                          14211128
10.  Lucky Nugroho                       19211037
11.  Lutfi Ansori                            19211095
12.  Johanda Wiraditya                  19211239

DAFTAR ISI
Cover  ………………………………………………………………………………            1
Daftar Isi …………………………………………………………………………...             2
Kata Pengantar ……………………………………………………………………..                        3
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………...                        4
BAB II. PERMASALAHAN ………………………………………………………                       5
A.    Rumusan Masalah ………………………………………………………            5
B.     Manfaat …………………………………………………………………            5
BAB III. PEMBAHASAN …………………………………………………………                       6
A.    Demokrasi dan Ruang Lingkupnya …………………………………….            6
1.      Pengertian Demokrasi ………………………………………………            6
2.      Ciri-ciri Pemerintahan yang Demokrasi …………………………… 7
3.      Prinsip-prinsip Demokrasi …………………………………………. 7
4.      Asas Pokok Demokrasi ……………………………………………..            7
B.     Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia …………………………………..            8
C.     Prinsip-Prinsip Demokrasi dalam Pelaksanaan Pemilihan Umum ……..  12
a.       Pengertian Pemilu …………………………………………………..            12
b.      Asas Pemilu …………………………………………………………           12
c.       Tujuan dan Fungsi Pemilu ………………………………………….            13
D.    Penerapan Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-Hari …………            13
BAB IV. PENUTUP ……………………………………………………………….                        16
A.    Kesimpulan ……………………………………………………………..            16
B.     Saran …………………………………………………………………....            16
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………           17

C.      
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berkat , karunianya  dan kekuatan kepada penulis sehingga makalah Kewarganegaraan yang berjudul“Konsep Demokrasi , Bentuk Demokrasi, Dalam Sistem Pemerintahan Negara” Kami ucapkan banyak terimakasih kepada Dosen kami Ibu Heliany,SH,MH yang sudah memberkan tugas ini kepada kami sehingga mendapat wawasan lebih luas tentang arti dari Demokrasi beserta Sistem Pemerintahannya.
“Konsep Demokrasi , Bentuk Demokrasi, Dalam Sistem Pemerintahan NegaraMakalah ini disusun bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam belajar sebuah pemahaman kewarganegaraan  dalam kehidupan,  Serta mahasiswa juga dapat memahami nilai – nilai dan norma-norma dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,. Dengan demikian  kritik dan saran dari semua pihak sangat membantu penulis yang di harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dengan demikian, semoga dengan mempelajari makalah ini, mahasiswa akan mampu menghadapi masalah atau kesulitan yang timbul dalam belajar pemahaman sebuah kewarganegaraan , dengan harapan semoga masiswa mampu berpikir dan menunjukan sikap dengan potensi yang dimiliki pada kehidupan sehari-hari.

BAB 1. PENDAHULUAN
Demokrasi di negara Indonesia sudah mengalami kemajuan yang pesat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan dibebaskan menyelenggarakan kebebasan pers, kebebasan masyarakat dalam berkeyakinan, berbicara, berkumpul, mengeluarkan  pendapat, mengkritik bahkan mengawasi jalannya pemerintahan. Tapi bukan berarti demokrasi di Indonesia saat ini sudah berjalan sempurna. Masih banyak persoalan yang muncul terhadap pemerintah yang belum sepenuhnya bisa menjamin kebebasan warga negaranya. Seperti meningkatnya angka pengangguran, bertambahnya kemacetan di jalan, semakin parahnya banjir, dan masalah korupsi.
Dalam kehidupan berpolitik di setiap negara yang kerap selalu menikmati kebebasan berpolitik namun tidak semua kebebasan berpolitik berjalan sesuai dengan yang diinginkan, karena pada hakikatnya semua sistem politik mempunyai kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Demokrasi adalah sebuah proses yang terus menerus merupakan gagasan dinamis yang terkait erat dengan perubahan. Jika suatu negara mampu menerapkan kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan dengan sempurna, maka negara tersebut adalah negara yang sukses menjalankan sistem demokrasi. Sebaliknya, jika suatu negara itu gagal menggunakan sistem pemerintahan demokrasi, maka negara itu tidak layak disebut sebagai negara demokrasi.
Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia yang menganut sistem pemerintahan yang demokrasi, kita sudah sepatutnya untuk terus menjaga, memperbaiki, dan melengkapi kualitas-kualitas demokrasi yang sudah ada. Demi tercapainya suatu kesejahteraan, tujuan dari cita-cita demokrasi yang sesungguhnya akan mengangkat Indonesia kedalam suatu perubahan.
BAB II. PERMASALAHAN
A.    Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apa itu pemerintahan Demokrasi
2.      Bagaimana demokrasi berjalan di Indonesia
3.      Prinsip-Prinsip Demokrasi Dalam Pemilu 
4.      Penerapan Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan 
B.     Manfaat
Penulisan makalah ini memiliki manfaat sebagai berikut:
1.      Bagi penyusun, makalah ini dapat dijadikan pembelajaran dalam menulis makalah yang baik dan menambah pengetahuan tentang materi yang ditulis.
2.      Bagi pembaca, makalah ini dapat dijadikan bahan pembelajaran terhadap mata kuliah terkait.

BAB III. PEMBAHASAN
A.    DEMOKRASI DAN RUANG LINGKUPNYA
1.      Pengertian Demokrasi
Dari makna harfiahnya, “demokrasi” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Ada beberapa pendapat lain mengenai pengertian demokrasi, yakni;
v  Menurut Internasional Commision of Jurits, Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan oleh rakyat dimana kekuasaan tertinggi di tangan rakyat dan di jalankan langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan yang bebas. Jadi, yang di utamakan dalam pemerintahan demokrasi adalah rakyat.
v  Menurut Lincoln, Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (government of the people, by the people, and for the people).
v  Menurut C.F Strong, Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintahan akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan kepada mayoritas itu.
v  Secara umum, Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahansuatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

2.      Ciri-Ciri Pemerintahan yang Demokrasi
v  Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baiklangsung maupun tidak langsung (perwakilan).
v  Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
v  Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
v  Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat
3.      Prinsip-Prinsip Demokrasi
Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi." Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah sebagai berikut :

·         Kedaulatan rakyat;
·         Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
·         Kekuasaan mayoritas;
·         Hak-hak minoritas;
·         Jaminan hak asasi manusia;
·         Pemilihan yang bebas dan jujur;
·         Persamaan di depan hukum;
·         Proses hukum yang wajar;
·         Pembatasan pemerintah secara konstitusional;
·         Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;
·         Nilai-nilai toleransipragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

4.      Asas Pokok Demokrasi
Asas pokok demokrasi, yaitu:
v  Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umumbebas, dan rahasiaserta adil;
v  Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.
B.     PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA
a.       Demokrasi diawal masa kemerdekaan 
Praktek demokrasi sebenarnya sudah dilakukan menjelang proklamasi kemerdekaan RI atau bahkan jauh sebelum itu, hal ini terlihat dalam;
v  Rembuk desa dimasyarakat pedesaan
v  Sidang BPUPKI dalam rangka menyusun dasar Negara dan UUD 1945, melalui musyawarah dengan prinsip demokrasi.
v  Sidang PPKI yang memutuskan UUD serta memilih presiden dan wakilnya.
b.      Demokrasi dari tanggal 18 agustus 1945 sampai 27 desember 1949
Setelah terbentuknya pemerintahan tanggal 18 agustus 1945, pemerintahan diatur berdasarkan hukum nasional, terlihat dalam pasal 1 ayat 2 dinyatakan “kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR”. Namun karena MPR belum terbentuk maka, dalam aturan peralihan pasal IV ditegaskan “sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD, segala kekuasaanya dijalankan oleh presiden dengan bantuan komite nasional”. Dilihat dari dasar Negara dan UUD 1945 tersebut Negara Indonesia antara tahun 1945-1949 adalah Negara demokrasi, walaupun pelaksanaanya belum sesuai dengan prinsip-prinsip yang diharapkan dalam UUD 1945. Hal ini terlihat kekuasaan presiden terlalu luas. Untuk mengembalikan prinsip demokrasi maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
v  KNIP diberi wewenang menjalankan fungsi legislative (didasarkan maklumat wakil presiden no X tanggal 5 november).
v  Rakyat diberi kebebasan untuk mendirikan partai politik (dasar maklumat pemerintah tanggal 3 november 1945)
v  Maklumat presiden tanggal 14 november 1945 tentang perubahan sistem perubahan presidensil menjadi parlementer.
c.       Pelaksanaan demokrasi liberal
Pelaksanaan demokrasi liberal di Indonesia terjadi antara kurun waktu 27 desember 1949 sampai dengan 5 juli 1959. Pada tahun1950 bentuk Negara mengalami perubahan yaitu dari serikat menjadi Negara kesatuan RI. UUD yang berlaku adalah UUDS 1950. Pelaksanaan UUD RIS sampai UUDS cenderung kearah kebebasan yang tak terbatas, maka dapat dikatakan bahwa sistem demokrasi liberal yaitu sistem demokrasi yang mengagungkan kebebasan individu secara mutlak. Karena adanya kebebasan yang mutlak tersebut menyebabkan tidak adanya kesetabilan pemerintah sehingga kurun waktu 1950-1959 tidak kurang 6 kali ganti cabinet. Terpaksa presiden pada tanggal 5 juli 1959 mengeluarkan dekrit presiden yang isinya:
v  Bubarkan konstituante
v  Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlaku UUDS 1950
v  Segera dibentuk MPRS dan DPAS
d.      Pelaksanaan demokrasi terpimpin pada kurun waktu 5 juli 1959- 11 maret 1966
Menurut Ir. Soekarno demokrasi terpimpin adalah “demokrasi yang terpimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaraatan atau perwakilan”. Konsep demokrasi terpimpin sebenarnya baik karena didasarkan pada pancasila. Demokrasi terpimpin sebenarnya untuk mengoreksi praktik demokrasi liberal yang terlalu mengutamakan kebebasan individu ternyata tidak cocok dengan kepribadian Indonesia. Akan tetapi pelaksanaan demokrasi terpimpin ternyata menyimpang dari Pancasila maupun UUD 1945 hal ini karena yang ditonjolkan bukan nilai-nilai demokrasi tetapi terpimpinnya, terlihat setiap pengambilan keputusan bila tidak dapat ditempuh mufakat maka keputusan diserahkan pada presiden.
e.       Demokrasi pancasila pada masa orde baru (11 maret 1966 – 21 mei 1998)
Dengan terjadinya penyimpangan yang menonjol terhadap pancasila dan UUd 1945 menyebabkan terjadinya kekacauan dari seluruh lapisan masyarakat, bangsa dan Negara yang meliputi segala aspek kehidupan bahkan hampir saja menghancurkan Negara proklamasi atau NKRI. Hal ini yang mendorong munculnya TRITURA yang akhirnya melandasi lahirnya orde baru yang tertekat melaksanakan pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dengan semangat itu seluruh kegiatan penyelenggaraan Negara diupayakan dengan ketentuan yang bersumber pada pancasila dan UUD 1945 (disebut demokrasi pancasila).
Pada masa ini terjadi perubahan yang mendasar, partai politik mengalami penyederhanan sehingga peran partai politik dalam Negara dpat dimaksimalkan. Bagi kepentingan rakyat, pemilu dapat diselenggarakan secara periodik tiap 5 tahun, pembangunan berencana dapat berjalan dengan lancar yang desebut PELITA, kestabilan pemerintah terjamin bahkan pertumbuhan ekonomi pun sangat menggembirakan. Kelemahan yang terjadi pada masa orde baru adalah dalam menafsirkan dan menerapkan UUD 1945.
Demokrasi pancasila pada masa orde baru memilki ciri-ciri sebagai berikut;
v  Pelaksanaan UUD 1945 secara formalitas sedangkan substansinya atau makna sebenarnya untuk menjamin kepentingan penguasa. Hal ini sulit bila dikatakan sebagai penyimpangan secara formal atau konstitusional.
v  Pemilu berjalan secara periodic dan lancar. Namun dalam draft real terjadi ketidakseimbangan kesempatan untuk berkembang dari setiap parpol karena adanya single mayority.
v  Control sosial dari masyarakat kurang berjalan lancar karena adanya penerapan manajemen tertutup sehingga budaya ABS (asal bapak senang)
v  Pada masa orde baru stabilitas politik dan keamanan terjamin sebab memang pemerintah cenderung menerapkan pendekatan keamanan.
v  Munculnya praktek-praktek KKN (korupsi, Kolusi, dan nepotisme) dalam tubuh pemerintahan.
f.       Pelaksanaan demokrasi pada masa reformasi
Reformasi merupakan istilah periode pemerintahan paska orde baru yang dartikan sebagai suatu gerakan untuk menata kembali kehidupan pemerintahan berdasarkan sandi-sandi kehidupan yang dicita-citakan demi terwujudnya masyarakat madani, yaitu tata kehidupan masyarkat sipil yang tentram, damai, aman, dan demokratis serta terjaminnya HAM.
Selama masa yang singkat itu bangsa Indonesia berhasil menetapkan berbagai peraturan perundang-undangan yang penting bagi pengembangan demokrasi. Perkembangan yang pesat dalam sendi-sendi demokrasi antara lain:
v  Adanya jaminan kebebasan pers
v  Adanya jaminan tata cara penyampaian pendapat dimuka umum (kebebasan mimbar) yang diatur dalam UU. Seperti aksi unjuk rasa, pawai, mogok kerja dan sebagainya.
v  Kebebasan berpolitik dibuka seluas-luasnya
v  Terbukanya kontrol sosial dari masyarkat terhadap pemerintah seperti LSM, perorangan, organisasi/lembaga maupun dari DPR
v  Terselenggaranya pemilu yang transparan untuk memilih anggota legislatif, presiden dan wakil presiden langsung oleh rakyat.
C.     PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM
a.       Pengertian pemilu
Pemilihan umum merupakan suatu cara untuk memilih wakil rakyat yang duduk dalam lembaga perwakilan dan sekaligus perwujudan Negara  demokrasi. Jadi pemilu merupakan sarana untuk mewujudkan demokrasi disamping sarana yang lain.
b.      Asas pemilu
Asas pemilu menurut UU No. 12 tahun 2003, tentang pemilu antara lain:
v  Jujur, artinya setiap pemilih yang terkait dengan pelaksanaan pemilu harus bersikap jujur sesuai aturan permainan.
v  Adil, artinya setiap pemilih dan parpol mendapat perlakuan yang sama
v  Langsung, setiap pemilih dapat langsung memberikan suara tanpa perwakilan
v  Umum, artinya pemilihan itu berlaku menyeluruh bagi semua warga Negara yang memenuhi syarat dan diskriminatif.
v  Bebas, artinya setiap warga Negara yang berhak memilih memilih dapat menggunakan haknya berdasarkan hati nuraninya tanpa adanya paksaan pengaruh dari manapun.
v  Rahasia, setiap pemilih dijamin tak akan diketahui apapun pilihannya.
c.       Tujuan Dan Fungsi Pemilu

a.       Tujuan pemilu
·         Melaksanakan kedaulatan rakyat
·         Sebagai perwujudan hak asasi politik
·         Untuk memilih wakil-wakil rakyat
·         Melaksanakan mekanisme pemerintah dengan konstitusional.
·         Menjamin kesinambungan pembangunan nasional.
b.      Fungsi pemilu
·         Mempertahankan & mengembangkan sendi-sendi demokrasi di Indonesia
·         Mencapai suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila
·         Menjamin suksesnya perjuangan Indonesia
·         Pelaksanaan/penyelenggaraan pemilu di Indonesia


Agar pelaksanaan pemilu berjalan lancar , tertib, aman maka sesuai UU no 12 tahun 2003 dibentuklah organisasi penyelenggaraan pemilu mulai dari tingkat pusat sampai ketempat pemungutan suara yaitu KPU, PPI, PPD I, PPD II, PPK, dan PPS dilihat dari pengertian asas tujuan dan fungsi serta penyelenggaraan pemilu tersebut, maka nampak dengan jelas bahwa pemilu merupakan suatu perwujudan dari Negara demokrasi.
D.    PENERAPAN BUDAYA DEMOKRASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1.      Di Lingkungan Keluarga
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
v  Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara;
v  Menghargai pendapat anggota keluarga lainya;
v  Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja;
v  Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.
2.      Di Lingkungan Masyarakat
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
v  Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;
v  Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;
v  Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;
v  Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;
v  Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain.
3.      Di Lingkungan kampus
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kampus dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
v  Bersedia bergaul dengan teman kampus tanpa membeda-bedakan;
v  Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras dan agama;
v  Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita;
v  Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk menyelesaikan masalah;
v  Sikap anti kekerasan.
4.      Di Lingkungan Kehidupan Bernegara
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
v  Besedia menerima kesalahan atau kekalahan secara dewasa dan ikhlas;
v  Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai pendapat warganya;
v  Memiliki kejujuran dan integritas;
v  Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik;
v  Menghargai hak-hak kaum minoritas;
v  Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat;
v  Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan berrsama untuk menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan.

BAB IV. PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sebuah konsep demokrasi  dan bentuk system demokrasi pada suatu pemerintahan, harus berlandaskan pada sikap dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena demokrasi merupakan wujud dari kebersamaan dalam Negara juga merupakan hak sekaligus kewajiban bagi warga Negara , karena system kekuasaan yang berlaku adalah “ Res Publica “ ialah dari rakyat , oleh rakyat dan untuk rakyat.
Pembahasan Demokrasi meliputi ruang lingkup, penerapannya di Indonesia, pelaksanaan pemilu sebagai wujud demokrasi dan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari.
B.     Saran
Mewujudkan budaya demokrasi memang tidak mudah. Perlu ada usaha dari semua warga negara. Yang paling utama, tentu saja, adalah: Adanya niat untuk memahami nilai-nilai demokrasi dan mempraktekanya secara terus menerus, atau membiasakannya.
Memahami nilai-nilai demokrasi memerlukan pemberlajaran, yaitu belajar dari pengalaman negara-negara yang telah mewujudkan budaya demokrasi dengan lebih baik dibandingkan kita. Dalam usaha mempraktekan budaya demokrasi, kita kadang-kadang mengalami kegagalan disana-sini, tetapi itu tidak mengendurkan niat kita untuk terus berusaha memperbaikinya dari hari kehari. Suatu hari nanti, kita berharap bahwa demokrasi telah benar-benar membudaya di tanah air kita, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Daftar Pustaka
Bambang Suteng, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Penerbit Erlangga
Dian, P.Romana. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Surakarta: Pratama Mitra Aksara
Mahfud, moh.2000. Demokrasi dan Konstitusi Indonesia. Jakarta: Penerbit  Rineka Cipta
http://makalahcyber.blogspot.com