Kelompok 2
Nama Kelompok :
Adlan Esa Darya w.
Agung Waskito
Izmi Istiana
Liza Sisdenty
Nina Suryani
Novita Diansari
Putri Wulandari
Saskia Swetari
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah kepada kita semua. Berkat karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah “Kebab Turki Baba Rafi”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa
mengucapkan terima kasih pada teman-teman yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini tepat waktu.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis maupun pembaca umumnya.
Daftar Isi
Kata
Pengantar.............................................................................. 2
Daftar
Isi....................................................................................... 3
Bab 1 Pendahuluan........................................................................ 4
Bab 2 Pembahasan
masalah.......................................................... 5
Bab 3
Penutup............................................................................... 9
Referensi
Tulisan........................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Persaingan
dalam segala bidang mendorong masyarakat untuk giat dalam mendapatkan penghasilan.
Selain menjadi pegawai atau karyawan di suatu institusi, masyarakat saat ini
mulai mencoba menjalankan usaha di berbagai hal seperti usaha Franchise. Franchise
adalah duplikasi bisnis yang telah sukses, sehingga bagi mereka yang akan
membeli bisnis franchise tidak perlu lagi bersusah payah menjalankan bisnis ini
dari awal dan tidak perlu harus jatuh bangun untuk memulai bisnis ini. Mereka
hanya menjalankan sistem yang telah berjalan tinggal start up langsung meneruskan
bisnis yang memang telah teruji keberhasilannya.
Kebab
Turki Baba Rafi (
KTBR ) adalah sebuah jaringan waralaba kebab terbesar di dunia. Perusahaan ini didirikan
pada tahun 2005 di Surabaya dan sekitar
2010-an, kantor pusatnya dipindahkan ke Jakarta. Saat ini, Kebab Turki Baba Rafi memiliki lebih dari
1000 gerai di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Kebab adalah makanan khas Timur Tengah (Timteng) yang dibuat
dari daging sapi panggang, diracik dengan sayuran segar, dan dibumbui
mayonaise, lalu digulung dengan tortila. Sebenarnya, kebab banyak beredar di
Qatar dan negara Timteng lainnya.
Sejarah Pada tahun 2005,
gerai miliknya telah menerapkan sistem waralaba hingga sekarang.
Tak hanya di Indonesia, gerai Kebab Turki Baba Rafi pun juga dibuka di Malaysia dan Filipina. Bahkan, Kebab
Turki Baba Rafi telah mendapatkan penghargaan di kancah nasional dan
internasional.
Tahun 2009, Kebab Turki Baba Rafi bekerja
sama dengan Belfoods Indonesia untuk peningkatan mutu dan
gizi pada dagingnya, serta telah mendapatkan sertifikat resmi dari Badan POM dan sertifikat halal dari Majelis
Ulama Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
Awal usaha kebab turki Baba Rafi ?
2.
Mengapa
diberi nama Baba ?
3.
Tantangan
dalam merintis usaha ?
4.
Cara
Kebab Turki Baba Rafi mempromosikan usahanya
1.3 Tujuan Pembahasan
Tujuan
dari pembahasan kebab turki baba rafi adalah untuk mengetahui bagaimana Kebab
Turki Baba Rafi dapat berkembang dan memiliki banyak konsumen.
Bab II
Pembahasan Kebab Turki Baba Rafi
a.
Awal
usaha
Berawal saat Hendy Setiono berkunjung ke Timur Tengah dan menemui
banyak outlet yang menjual makanan khas Turki, yaitu kebab. Dari situlah
ia memperoleh ide untuk mengembangkan usaha Kebab Turki di Indonesia. Awalnya
ide bisnis pria mudah kelahiran tahun 1983 ini sempat ditentang oleh orang tuanya,
tapi karena dia memiliki niat yang besar dan kerja keras yang tinggi memutuskan
untuk tetap menjalankan bisnis ini. Bahkan demi menggeluti bisnis kebab ini,
Hendy akhirnya menghentikan kuliahnya.
Sebuah
keputusan yang sangat berani pastinya demi memulai sebuah bisnis melalui outlet
yang cukup kecil, laki-laki yang masih muda tersebut memilih untuk menjalankan
bisnisnya.
Perjalanan bisnisnya pun juga tidak langsung mulus begitu saja, suka duka
berjualan kebab rafi juga sempat dia alami sendiri hingga akhinya 3-4 tahun
kemudian dia berhasil memiliki beberapa outlet di beberapa tempat. Usaha ini
dimulai pada 2003 dengan membuka outlet pertamanya di Surabaya. Modal awal yang
dikeluarkan oleh Hendy saat itu sebesar Rp 4 juta yang ia gunakan untuk membeli
gerobak (counter) dan peralatan lainnya seperti kompor dan penggorengan.
Namun setelah usahanya berkembang selama hampir 10 tahun, kini ia memiliki
outlet yang berjumlah 1020 pada tahun 2012, yang tersebar dari Indonesia
hingga ke Malaysia dan Philipphines. Dapat dipastikan omset yang didapatkan
setiap bulannya lebih dari 1 milyar.
Kini,
bekerjasama dgn PT Belfoods Indonesia, Hendy tak perlu kuatir dgn produksi
daging untuk kebab, karena sudah ditangani oleh ahlinya. Sebab PT Belfoods
Indonesia telah memenuhi standar yg telah dikeluarkan oleh Badan Pengawas
Obat-obatan dan makanan (BPOM) dan memiliki sertifikat MUI. Untuk
mendistribusikan daging yg telah diproduksi oleh PT Belfoods Indonesia, Hendy
mendirikan sebuah warehouse yg ia bangun di kota-kota besar, seperti Surabaya,
Malang, dan Semarang. Melalui warehouse inilah kemudian daging yg dibutuhkan
didistribusikan lagi ke outlet-outlet yg tersebar di sekitarnya. Pengiriman
daging ini dilakukan seminggu dua kali atau tergantung kebutuhan. Mengenai
kebutuhan daging sapi, Hendy mengungkapkan dalam sehari ia bisa menghabiskan
sebanyak 1 ton daging sapi atau setara dgn 7 ekor sapi. Dgn adanya target
dibuka sebanyak 1.001 outlet di 2011 ini, maka diperkirakan akan mengahbiskan 3
ton daging sapi/hari.
Untuk
menjalankan seluruh outlet Kebab Turki Baba Rafi, sudah terserap sebanyak 1.200
tenaga kerja. Bisa dibaygkan usaha ini sangat prospektif untuk dikembangkan dan
membawa banyak manfaat untuk menambah lapangan pekerjaan. Menu andalan Kebab
Turki Baba Rafi adalah kebab yg dijual dgn harga Rp 12.000. Selain itu juga ada
menu hotdog seharga Rp 10.000, beef burger Rp 9.500, dan menu lainnya. Untuk
mengembangkan usahanya, sejak 2005 usaha Kebab Turki Baba Rafi dikelola secara
Waralaba (franchise). Hingga 2011 ini, sudah resmi dibuka sebanyak 650 outlet.
Namun, untuk daftar tunggunya sudah mencapai angka 750 outlet yg tersebar di
seluruh Indonesia.
Ternyata
kesuksesan Kebab Turki Baba Rafi tidak hanya di Indonesia. Hendy telah
menandatangani MoU dgn Filipina untuk membuka cabang di sana. Usaha ini membuka
peluang yg sangat luas. Jika Anda ingin mendulang kesuksesan yg sama, Kebab
Turki Baba Rafi membuka kesempatan yg lebar. Dengan modal awal Rp 55 juta, Anda
akan mendapatkan 1 set lengkap yg terdiri dari counter dan peralatan lainnya
(misal penggorengan dan alat pemanggang daging), karyawan yg sudah dilatih,
dibantu mencari lokasi usaha, masa kerja selama 5 tahun, manual book (SOP),
paket promosi (misal banner, neon box), dan lain-lain. Hendy mengungkapkan
bahwa dalam jangka waktu 18 bulan sudah bisa balik modal. Omzet 1 outlet
biasanya sekitar Rp 10-Rp 15 juta per bulan, bahkan ada yg mencapai Rp 60 juta,
tergantung dari lokasi usahanya. Usaha ini sangat prospektif untuk dikembangkan
karena semakin lama makanan kebab banyak dikenal masyarakat.
b.
Pemberian Nama Kebab Turki Baba Rafi
Menurut Hendi Setiyono nama Rafi sendiri diambil dari nama putera sulungnya yang bernama Rafi Darmawan, sedangkan baba dalam bahasa Arab artinya adalah ayah. Jadilah baba rafi adalah ayah
rafi.
c.
Tantangan Dalam Merintis Usaha
Mengawali sebuah bisnis memang tidak
mudah. Apalagi untuk meraih sukses seperti sekarang. Suka duka pun dirasakan
calon bapak tiga anak itu. “Misalnya, uang berjualan dibawa lari karyawan.
Banyak karyawan yang keluar masuk. Baru beberapa minggu bekerja sudah minta
keluar,” ungkapnya. Bahkan, pernah suatu hari, karena tak mempunyai karyawan,
Hendy dan istri berjualan. Hari itu kebetulan hujan. Tak banyak orang membeli
kebab. Makanya, pemasukan pun sedikit. “Uang hasil berjualan hari itu digunakan
membeli makan di warung seafood saja tak cukup.
Tak ingin
setengah-setengah dalam menjalankan bisnis, lulusan SMA Negeri 5 Surabaya
tersebut akhirnya memutuskan berhenti dari bangku kuliah pada tahun kedua.
Keputusan dia untuk meninggalkan bangku kuliah guna menekuni bisnis kebab
tersebut sempat ditentang orang tuanya.
d.
Promosi
Kebab turki baba rafi (KTBR) pertama kali dilakukan promosi atau dipasarkan dimulai pada tahun 2003 dgn membuka outlet pertamanya di Surabaya. Dengan
banyaknya outlet yang berdiri di kota-kota besar membuat masyarakat dengan
mudah mendapatkan Kebab
Turki
ini. Dengan adanya website yang dimiliki Kebab Turki juga memudahkan
masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai jenis kebab yang disajikan oleh KTBR serta informasi mengenai alamat
dan nomor telepon dari outlet-outlet sehingga pembeli dapat memesan melalui
telepon atau dengan mendatangi alamat yang tertera pada website tersebut.
Selain melakukan promosi, Kebab Turki Baba Rafi juga melakukan beberapa
strategi seperti:
a.
Harga
Harga adalah suatu nilai yang dinyatakan dalam rupiah atau sejumlah
pengorbanan berupa uang yang dapat diartikan sebagai harga beli yang berlaku
bagi konsumen. Kebab Turki Baba Rafi menawarkan harga yang terjangkau kepada
para pembeli.
b.
Rasa atau aroma
Rasa atau aroma adalah suatu nilai yang terkandung dalam produk yang
langsung dapat dinikmati oleh konsumen. Kebab Turki Baba Rafi menghadirkan rasa
dan aroma kebab yang bersahabat dengan lidah para konsumen Indonesia sehingga
c.
Kemasan
Kemasan adalah merupakan wadah atau tempat yang dijadikan pembungkus
dari suatu produk. Kebab Turki Baba Rafi menghadirkan kemasan yang menarik
dengan perpaduan warna yang kontras antara merah dan kuning sehingga dapat
menarik perhatian para konsumen dengan kemasan tersebut. kemasan
yang dapat memenuhi sasaran berupa keamanan dan kemanfaatan, kemasan di Kebab
Turki Baba Rafi mempunyai identifikasi dengan produk pesaing, bentuk dan ciri
kemasan yang menarik, sehingga konsumen bersedia membayar lebih mahal untuk
memperoleh kemasan istimewa.
e.
Ukuran
Ukuran produk adalah suatu varian
bentuk dengan berbagai macam ukuran yang
dapat menyesuaikan antara kebutuhannya
dengan ukuran produk yang ada. Kebab Turki Baba Rafi menyediakan kebab dengan
ukuran Small, Medium dan Large sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan
konsumen dan memberikan kemudahan dalam pembelian.
Bab III
Penutup
Kebab Turki Baba Rafi dapat berhasil
mengembangkan bisninsnya karena beberapa strategi yang telah dilakukannya
sehingga dapat membuat franchise kebab ini berkembang dan tersebar dengan luas
di berbagai kota di Indonesia. Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat
ini semakin pesat ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang
semakin tinggi dan ketat. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya
berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup, mengembangkan perusahaan,
memperoleh laba optimal serta dapat memperkuat posisi dalam menghadapi
perusahaan pesaing dimana untuk mencapai
tujuan tersebut tidak terlepas dari usaha pemasaran yang harus dipikirkan dan
direncanakan sebelum produk. Menyadari hal itu, pemasaran merupakan salah satu
kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan.
Kegiatan – kegiatan seperti
pengembangan produk, penelitian komunikasi, distribusi, penetapan harga dan
pelayanan merupakan inti kegiatan pemasaran. Fungsi pemasaran memegang peranan
yang sangat penting bagi perusahaan dalam menjalankan semua aktifitas yang berhubungan
dengan arus barang dan jasa sejak dari produsen sampai konsumen akhir.
Dalam perkembangannya saat
ini kebutuhan makanan dengan berbagai bentuk dan rasa telah dijadikan sebagai
sarana usaha untuk mencari penghasilan. Oleh karena itu, berbagai jenis bentuk
dan rasa makanan telah banyak ditawarkan oleh para pelaku ekonomi yang bergerak
dalam industri makanan dan minuman.
Kebab Turki Baba Rafi
mencoba ikut ambil bagian dalam bisnis makanan ini. Menu utama dari outlet
ini adalah kebab.Kebab merupakan makanan khas Timur Tengah dengan komposisi
daging sapi panggang yang lezat, sayuran segar, dan saus mayonnaise istimewa
yang diracik secara khusus dalam gulungan tortila. Kebab Turki ini
diaplikasikan di Indonesia
dengan bahan baku
yang sama dan rasa yang tidak jauh berbeda dari aslinya. Untuk pengelolaannya
daging dengan ukuran besar diasap, baru dipotong, dan diiris tipis – tipis
dengan begitu aroma asap membuat daging terasa nikmat. Sedangkan untuk bumbu
dan saos dibuat sedikit manis yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.
Referensi tulisan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar